Wednesday, February 4, 2009

bersepeda keliling indonesia{lanjutan 6}



Mengayuh melewati daerah perkebunan sawit di daerah Bagan Batu, Aek Nabara, Rantau Prapat,sampai Tebing Tinggi perjalanan lumayan santai.Udara selama dua hari ini begitu bersahabat di jalan yang banyak penurunan dan lumayan bagus.Di tambah alunan "Buffalo Soldiernya Uncle Bob"menambah kayuhanku semakin terasa nikmat.Untuk pertama kalinya akhirnya aku berhenti disebuah wartel pinggir jalan, menelpon My Sembarang Kalir dan mendengar suaranya yang khas ditelingaku.Aku memang tidak berfikir untuk kembali menjadi satu bagian hidupnya lagi,hanya dibuku harianku di bulan Juli hari ke 10 aku menulis"For first time,I call my Sembarang Kalir,I don't know exaclly what I felt,I just want to hear voice, to talk and make conversation with her.Menjadi teman adalah satu - satunya cara menebus kesalahan yang telah aku buat saat bersamanya.Walau terkadang aku juga masih bertanya -tanya kesalahan apa yang tlah kubuat hingga keputusan untuk berpisah menjadi satu pilihan yang kami ambil. Aku hanya mencoba memegang komitmen jika sebuah hubungan harus dilandasi rasa saling percaya,sebuah hubungan tanpa rasa saling percaya bagaikan mengikat sesuatu dengat sangat erat namun suatu ketika akan lepas tanpa kendali.Aku tetap bersyukur bahwa sampai hari ini,aku mampu menjalani semua yang terjadi dengan segala keikhlasan.Dengan keikhlasanlah perasaan dan jiwa ini lebih terasa tentram dan damai.Dan terasa damai lagi saat Uncle Bob menyanyikan No Women no Cry yang terdengar syahdu ditelingaku.
Perjalanan penuh penurunan dan melintasi kebun sawit juga kulewati menuju Deli Serdang.Saat memasuki Tanjung Morawa aku di stop oleh seorang laki - laki berkacamata yang simpati dengan perjalananku dan mengundan makan siang dirumahnya.Kejadian yang sama persis seperti saat pak Situmorang mengajakku makan siang di Caltex.Makan siang bersama mas Arianto yang berprofesi sebagai guru dengan istri dan kedua anaknyayang ramah ditemani beberapa kucing dirumah yang kecil namun begitu membahagiakan hatiku.Bertambah satu jalinan keluarga yang kudapatkan selama perjalanan kali ini.Permainan trik sulap dan goresan lukisan kuberikan sebagai tanda terimakasih dan kenangan buat mereka.
Jam tangan menunjuk pukul 18.15 wib Senin 12 Juli saat pertamakali kumasuki kota Medan.Seprti kota - kota besar di Jawa,lansung disodori kemacetan lau lintas.Setelah sholat maghrib di masjid Agung dekat kantor Gubernur aku keliling kota dimalam yang penuh cahaya lampou warna - warni disetiap jalur yang kulewati.Banyak gedung - gedung tua dikawasan kesawan Square yang bertuliskan tahun pembuatan ditembok yang masih terlihat kokoh dengan tiang - tiang penyangga yang besar.Kesawan Square adalah satu kawasann hiburan ditengah jalan yang khusus ditutup saat malam telah tiba.banyak cafe - cafe terbuka dengan peralatan karaoke,screen dan proyektor untuk me,utar film,atau counter - counter penjual pernak - pernik souvenir.Rata - rata pengunjungnya,keturunan etnis Tiong hoa yang banyak bermukim di kota Medan.Mereka masih menggunakan bahasa mandarin dalam kesehariannya antar sesama Etnis seperti yang kudengar disetiap percakapan di cafe.Banyak orang mengatakan Kesawan Square adalah Malioboronya Medan.Bagiku jelas berbeda ,dengan hanya jalan yang ditutup tidak lebih dari 300 m,disini terlihat mengkhususkan kaum - kaum elite,minimal menengah keatas.Dengan menu - menu cafe yang dijual dengan harga diatas rata - rata,dengan pengunjung yang bermobil diarea parkiran.Ditambah adanya security yang berseragam kaos merah yang sempat mengikutidengan tatapan curiga saat Aku masuk Kesawan Square.Masih dengan celana pendek ,surjan jawa,tas punggung hitam dan sandal jepit dikaki,jelas sangat berbeda dengan pengunjung lainnya yang berpakaian trendy.Bahkan salah satu security sempat menghampiriku dan bertanya dari mana aku berasal,mungkin mereka mengira aku berasal dari negeri Anata berantah yang patut dicurigai."Mas,dari mana!"kata tanya yang mengandung curiga.Aku jawab dengan senyum"Dari Klaten ,mas,kota kecil diantara Yogyakarta dan Solo."
Belum kujelaskan lebih lanjut security memotong dengan pertanyaan lain"Ngapain disini mas!"masih dengan tatapan curiga.Satu pertanyaan yang sebenarnya membuatku ingin tertawa,kenapa setiap pertanyaan security dimanapun sama saja.Dengan menggunakan kata,"Ngapain,Ada apa tau Siapa kamu"kok tidak tidak dengan kalimat"Ada yang bisa saya bantu mas."Tapi keinginan untuk tertawa itu aku tahan dan masih dengan tersenyum aku jelaskan ke security tadi yang sekarang sudah ada tiga orang didepanku,"Mas,Saya hanya ingin membuat sket gedung tua yang ada disini"sambil mengeluarkan alat - alat gambar.Kutambah lagi,"Saya juga baru dalam perjalanan bersepeda keliling Indonesia,"sambil kuperlihatkan photo - photo perjlanan yang kubawa dlam tas.Sementara dua security melihat lihat photo perjalananku,kumainkan beberapa trick sulap kesecurity yang satunya.Sekarang sikap mereka berubah 180 derajat,dengan senyum mereka mempersilahkanku melukis sket gedung tua.Dan mereka banyak bertanya tentang perjalananku.Bahkan sebelum akutinggalkan kawasan itu setelah selesei membuat sket,mereka dengan antusias menerima jakanku untuk berphoto bersama berlatar gapura masuk yang bertuliskan Kesawan Square warna merah di neonsight.
Hari pertama Aku menginap di pos polisi dekat lapangan Merdeka.Tidur bersama Maman,anak jalanan yang sering menginap dan diberi tugas membersihkan kantor dan menyemir sepatu para polisi.Kami tidur diruang atas dan mendengarkan cerita kehidupan Maman dijalanan,seperti mendengarkan dongeng penghantar tidur yang benar - benar bisa menghantarkanku ke alam mimpi karena lelah.Pagi hari setelah sarapan roti teh panas diwarung Aceh belakang pos ,kulihat Maman sudah sibuk menyapu lantai dan menyemir sepasang sepatu dengan memakai topi pemberianku semalam."Mas Gugun,makasih ya topinya,pas banget dikepalaku."ucapan terimakasih yang tulus darinya."You wellcome Man!"jawabku yang membuatnya kelihatan binggung.
"Apa mas bilang tadi?"tanya Maman dengan mimik wajah lucu."You wellcome artinya,padha - padha alias same - same ,alias sama - sama!"jawabku bercanda.
"Ooohhh,You welcome artinya sama - sama ya!" dia mengatakan you wellcome terus menerus sambil menyemir sepatu.
"Man, kamu belum sarapan kan,saat aku bangun kamu kemana?"tanyaku.
"Tadi pagi,aku bersepeda keliling lapangan dulu mas,"katanya
"mas tadi ada temanku yang mau ngerampas topiku lho!"ceritanya dengan wajah serius.
"Aku rebut kembali topinya dan langsung bersepeda kemari lagi,"sambil memegangi topinya.Seakan topi barunya itu adalah harta berharga yang harus ada dikepalanya setiap waktu.Aku jadi sangat terharu melihat anak sekecil Maman harus hidup mandiri,mencari nafkah untuk menghidupi dirinya sendiri.
Setelah selesei menyemir sepatu dan menyerahkan ke polisi yang bertugas di pos,Ku ajak Maman sarapan.Melihat Maman menyantap Mie rebus sudah sangat membuatku kenyang,apalagi sebenarnya tadi aku sudah makan roti di warung ini juga.
"Mas Gugun,ntar klo aku dah gede,Aku juga mau keliling Indonesia kayak mas!"ucapnya tetap sambil makan mie.
"Iya,aku doakan Man,tapi kamu juga harus belajar dulu!"kataku.
"Udah mas,yang penting aku sudah bisa membaca dan menghitung,"terangnya bangga.
"oke brow"jawabku yang membuat wajah Maman binggung.
...........................................................................................................terus ikuti brow
"Oke dech!"kataku

4 comments:

  1. Salam kenal bro..
    namaku ferdinand, aku asli kelahiran kota aek nabara.
    begitu aku baca kisah perjalananmu dengan menggayuh sepeda mengelilingi Indonesia dan tepat kau melintasi daerah/kota kelahiranku.
    Jujur aku bangga n salut sama mu bro...
    Truskan perjuangan n perjalananmu bro..!!
    Good Luck
    Jah Bless

    ReplyDelete
  2. Haluuuu dulurr...bagaimana kabar lama tidak komunikasi..aku gaguk jombang

    ReplyDelete
  3. mas gaguk call 08157919444...alhamdullillah baik ..jenengan dan kluarga sehat kan

    ReplyDelete
  4. salam kenal mas bro Ferdinand

    ReplyDelete