Tuesday, February 3, 2009

bersepeda keliling indonesia {lanjutan 5}





Selanjutnya kayuhan - kayuhan dijalan lurus tanpa tanjakan namun panas luar biasa kearah Duri,tidak adanya pohon - pohon pelindung dipinggir jalan menjadikan terik matahari langsung mengenai kulit.Tapi sesampainya di kota Duri hujan begitu lebat selama 2 jam mengguyur kota minyak ini,memaksaku untuk istirahat diwarung bakso.Di warung yang juga penuh pembeli seakan mereka menatap heran dengan kedatanganku,menunggu hujan reda dan main trik sulap mencoba membunuh waktu menjadikan warung tenda yang sempit semakin meriah dengan gelak tawa.Suasana seperti ini yang selalu ingin aku hadirkan buat semua orang yang aku jumpai di setiap tempat dalam perjalananku.Jam ditangan menunjuk pukul 16.30 wib saat hujan reda,kulanjutkan kayuhanku melewati jalan yang tergenang air dengan aroma bau tanah yang basah terguyur air huajan dan panorama rawa - rawa dikanan kiri jalan.Sesekali Kulihat beberapa warga setempat mengangkut kayu glondong yang dihanyutkan disungai kecil dengan air berwarna kehitaman.Sebelum memasuki waktu sholat ishak aku sampai dipertigaan Sungai Putih yang dekat terminal kecil dan sebuah pos polisi kecil yang hanya ada dua petugas jaga.Saat aku tanya arah menuju Medan satu petugas menyarankanku untuk istirahat dan menginap di pos."Mas,lebih baik istirahat disini aja,karena mas ntar masih harus lewati jalan yang gelap dan jarang penduduk."kata pak Xibung Ronaldo memberi saran.Aku tahu namanya dari emblem nama yang terpasang di atas saku baju seragamnya."Lagian, mas kan juga butuh istirahat,ya kan!" imbuhnya.Kuputuskan untuk menginap di pos kecil,setelah mandi dan sholat kusempatkan mengobrol dengan dua polisi jaga.Bahkan saat tahu kalau aku juga bisa melukis pak Xibung memintaku untuk melukis photonya disebuah kertas sebagai kenang - kenangan.Satu jam melukis photo dengan pensil, membuatnya senang dengan hasil goresanku.
"Wah, ya benar aja mas berani keliling Indonesia."katanya sambil lihat gambar potret dirinya.Aku tidak tahu apa maksud perkataanya."Maksudnya,gimana pak?"tanyaku.
"Lho,kan dengan hasil melukis, mas bisa dapat biaya tambahan untuk bekal perjalanan ya kan!" katanya tetap sambil melihat terus kertas gambar. Apalagi saat aku mainkan trik sulap,semakin bingung dia melihatku.Saking herannya dia menyuruhku untuk istirahat"Sudalah, mas istirahat aja,malah bikin aku tambah bingung lagi ntar!"
Pagi hari udara begitu segar setelah semalam hujan deras,kulihat pak Xibung dan teman jaganya sudah berada di pinggir jalan mengatur lalulintas.Ternyata pagi hari jalanan sudah lumayan ramai,disamping ada terminal kecil jalur simpang tiga ini juga menuju arah Dumai yang terkenal sebagai pangkalan minyak. Setelah pamit,kukayuh sepeda menyusuri jalur pipa minyak perusahaan minyak Caltex.Semakin siang cuaca semakin panas di jalur yang jarang ada pohon,hanya alang - alang dipadang yang luas.Beberapa kali Kulihat pompa sumur minyak yang sudah tidak dioperasikan yang dipagari dengan pagar besi dengan tulisan Caltex dengan huruf besar tertempel dikawat besi.Untuk menghilankan perasaan panas yang terasa perih dikulit kupasang walkman mendengarkan alunan Mozzart.Belum satu alunan Allegro I seleseai sebuah mobil Toyota berwarna perak berhenti 100 meter didepanku setelah mendahuluiku dijalan yang sedikit tergenang air.Sang Sopir seumuran bapakku turun dan memintaku berhenti,mengajakku untuk mengikuti mobilnya dari belakang."Maaf mas mengganggu,saya Situmorang,"dengan sopan memperkenalkan diri.Dari sticker mobil aku yakin Pak Situmorang pegawai Caltex,kulihat sticker besar dengan tulisan Caltex dan Safety fisrt di kaca belakang mobil.Karena yakin dia orang yang punya niat baik kuikuti mobilnya,walau terkadang aku tertinggal jauh karena laju mobil lebih cepat dari pada kayuhanku.Mungkin dia tidak sadar kalau beban sepedaku lumayan berat dijalanan yang penuh lubang dan tergenang air.Kali ini Aku tidak hanya mengikuti jalur pipa minyak,tapi benar - benar memasuki are perkantoran PT.Caltex.Memasuki pintu gerbang dengan palang besi menutup jalan dan diangkat keatas dengan tombol otomatis digardu jaga bila ada mobil masuk yang dijaga beberapa security.Aku tidak tahu apa yang dibicarakan pak Situmorang dengan security saat kami akan melewati pintu gerbang.tidak ada satu menit kemudian aku dipersilahkan masuk tanpa pemeriksaan ketat seperti mobil atau truk yang keluar masuk area sebelum security tadi membuka palang pintunya.Mobil berhenti didepan gedung besar bercat putih dan terlihat bersih,pak Situmorang memintaku mengganti celana pendek yang kupakai dengan celana training panjang sebelum masuk keruangan itu.Memasuki ruangan besar dan bersih denganmeja kursi yang tertata rapi,kulihat orang -orang yang berpakaian rapi.Sebagian berpakaian lapangan lengkap dengan sepatu laras panjang khas pakain penambang seperti para pekerja Newmont penambang emas di Nusa Tenggara.Kebanyakkan dari mereka menoleh kearahku,pandangan heran mulai kurasakan dari tatapan mereka.Mungkin karena aku satu - satu orang yang berpakaian berbeda diruangan itu.Sambutan luar biasa dari mereka setelah pak Situmorang memperkenalkan aku sebagai temannya yang sedang dalam perjalanan bersepeda keliling Indonesia.Hari ini aku menikmati makanan istimewa mewah yang tersedia di dimeja panjang yang penuh dengan menu - menu yang hanya bisa kudapati di restauran atau hotel - hotel berbintang.Aku sendiri tidak tahu nama menu -menu tadi,yang pasti aku daging sapi dimaska kecap dan dua udang besar sebagai lauk nasi putih yang tercium wangi,sedikit buah semangka yang diiris dan sebuah apel merah untuk pencuci mulut.Setelah menyantap habis makanan,Ku mainkan trick sulap didepan para pegawai Caltex,membuat suasan jadi meriah diruangan yang terlihat formal.Orang - orang jadi berkumpul dimejaku seakan mereka jarang mendapat hiburan karena sibuk bekerja.Untuk kenagn - kenangan,kubuatkan goresan di kertas photo buat pak Situmorang yang juga berkeinginan ,enjelajah Eropa dengan sepeda setelah dia pensiun nanti.
Tas disepedaku jadi penuh makanan ringan dan minuman kaleng sebelum aku meninggalkan Meshall pemberian beberapa pegawai Caltex.Pak Situmorang juga memberiku tiga buah topi yang berlogo dan sticker Caltex,yang salah satunya kutempel dibox belakang sepeda.Ku kayuh sepeda keluar dari area perkantoran yang penuh dengan tulisan "SAFETY FIRST" dengan beban sepeda yang semakin terasa berat karena tambahan makanan dan minuman kaleng ditas.Saat sholat ashar dimasjid dekat perkebunan sawit kubagi beberapa apel dan makanan ringan dengan satu keluarga yang ada disekitar masjid untuk mengurangi beban disepeda.
Berapa kilometer kemudian aku juga istirahat di sebuah warung dekat pemberhentian bus.Karena merasa beban sepeda masih terasa berat setiap mengayuh ditanjakan,kubagikan lagi apel dan makanan ringan ke beberapa anak kecil yang duduk didekatku.Bahkan celana Jeans juga kuberikan pada seorang pemuda yang makan diwarung,karena selama perjalanan aku sama sekali belum pernah mengenakannya.Yang lucunya aku malah dikasih uang Rp.10.000,- dari pemuda tadi."Mas gak usah dibayar,mas mau menerima aja sebenarnya sudah membantu meringankan beban saya kok!"kataku menolak uang pemberiannya.
"Gak papa mas,jangan menolak mas,anggap saja saya juga ingin membantu mas walau hanya sedikit buat tambahan bekal mas dijalan!"katanya sambil memasukan uang ditas belakang sepeda saat aku tidak mau menerima uangnya.
Hari ini penuh kenikmatan yang kurasakan,selain makan siang yang istimewa,aku juga bertemu cewek cantik yang mengingatkanku dengan seseorang yang pernah mengisi dan menemani hari - hariku saat aku senang dan sedih selama dua tahun.Kusebut"My Sembarang Kalir"yang hanya aku dan Dia tahu arti dan mengapa dia kupanggil dengan sebutan itu.................................................masih lanjut konco - konco ikutin terus aja

No comments:

Post a Comment