Saturday, November 30, 2013

Baru sekitar jam 06.00 dermaga masih diselimuti kabut pagi yg tipis aku mengeluarkan sepeda dari kapal.Dinginya  pagi memaksaku melangkahkan kaki menuju warung kecil di sebelah barat dermaga. Satu gelas kopi cukup bisa menghangatkan tubuh ditambah beberapa gorengan membuat perut yang tadinya teriak sedikit bisa kalem.
Perjalanan darat kembali aku jalani setelah berkali kali harus berada di kapal ,jalur sempit dengan aspal yang rusak serta rawa rawa disamping kanan kiri.Rimbunanya tumbuhan nipah dan alang alang mendominasi sepanjang 75 km melewati Teluk Melano,Sungai Tuak.Aspal mulai bagus setelah melewati daerah Sukadana 60 km menuju kota Ketapang.daerah yg mulai banyak pemukiman dan sering di dahului sepeda motor berkeranjang yang sarat muatan buah durian.Terlintas pikiran untuk menghentikan salah satu motor untuk sekedar membeli 1 atau 2 buah durian .Tapi kasihan juga kalau mereka harus berhenti dengan muatan yg berat seperti itu.Terpaksa menahan Air liur ini agar tak menetes.
Jalur yang paling mengasyikan saat melintasi jalur tepi pantai dengan pemandangan pohon kelapa di bibir pantai,dengan tiupan angin kencang memberi kesegaran di terik siang hari.Angin semakin kencang,sayang arah angin berlawanan menerpa tubuh ini,seandainya angin berhembus dari belakang .Pasti akan kukembangkan jaketku sebagi layar agar terasaringan kayuhanku.
kebiasaan lama kalau melihat pantai pasti keinginan untuk berhenti sekedar menikmati hangatnya air laut yang menepi.30 menit tak terasa beristirahat di bawah pohon kelapa ,kulanjutkan kayuhanku ,baru sekitar 1 km mengayuh pedal dua anak muda berboncengan dengan sepeda motor menawariku menarik sepedaku sampai ke kota.Mungkin aku tidak lelah mengayuh sampai tujuan jika aku sepeda motor,tapi komitmen untuk selalu mengayuh sepeda dalam kondisi apapun ,atau lebih baik aku dorong sepeda di jalur tanjakkan daripada aku naik truk atau mobil.Bagaimanapun Aku tetap ucap terimakasih karena mereka telah memberikan satu perhatian padaku.
    Suasana menjelang Hari Kemerdekaan RI begitu kental terlihat dijalur ini,dengan aspal bersi,pagar - pagar rumah di cat putih,banyak umbul - umbul yang terpasang di tepian jalan.Di sore hari sering Kulihat beberapa warga bergotong royongmembuat GAPURA dengan tulisan HUT RI ke 59.Atau sewaktu melintas di sebuah lapangan juga kulihat pertandingan bola Volly yang juga dalam rangka HUT RI,padahal saat ini masih tanggal 3 Agustus.Aku jadi berfikir,jika setiap warga negara Indonesia begitu menghargai arti KEMERDEKAAN seperti warga yang disini mungkin Indonesia akan tetap menjadi bangsa yang kuat dan disegani.Yang kurasakan dikota kota besar dari tahun ke tahun perayaan HUT RI tidak semeriah atau sekhidmat sewaktu aku masih berseragam putih dan merah.
Akhirnya sampai juga aku di kota Ketapang-------------lanjutin aja bacanya