Friday, January 23, 2009

MERAPI ama mas Michael n Friends








Klaten Dapat telpon dari Mas Michael Seorang teman dari Australia yang menjadi relawan sewaktu menangani Gempa di Klaten dan Jogja yang ingin mencoba menikmati view Merapi,membuatku semangat mempersiapkan segala sesuatu kebutuhan untuk kembali naik gunung teraktif di dunia.Gunung yang terakhir meletus terakhir tahun 2006 bersamaan dengan Gempa yang meluluh lantakan sebagian daerah Klaten dan Jogja yang juga memakan korban ribuan jiwa.
Aku menyarankan untuk mengawali perjalanan dari lereng Deles yang masih area Kabupaten untuk melihat jalur lava dan sisa - sisa bekas erupsi 2 tahun yang lalu.Jalur dimana 'Wedus Gembel"turun dengan hawa panas yang luar biasa yang menyebabkan 2 relawan tewas dalam sebuah tunel penyelamat.Sayang karena mas Michael memilih jalur dari Selo Boyolali karena ada beberapa teman dari Canada juga ikut dalam rombongan,jadi dia hanya ingin melihat view Merapi melewati jalur yang biasa didaki oleh kalayak umum.memang jalur sangat berbeda jika melewati jalur DELES dan SELO,bekas - bekas Erupsi akan lebih sulit di lewati.Karena jalur Deles yang biasa dilewati sudah rusak parah.Bahkan beberapa pos yang dibuat oleh anak- anak anggota GAM" Gabungan Anak Merapi juga sudah raib ditelan ganasnya Wedus Gembel.
Jam 15.oo langkah kaki perjalanan Kami mulai dari Selo,melewati jalur perkebunan tembakau dan kol.Langkah - langkah kami tetap stabil walau melewati jalur berbatu dan berdebu dengan sedikit sekali waktu istirahat.Kami istirahat hanya dikarenakan melihat view yang menakjubkan kearah gunung Merbabu yang hanya bersebelahan dengan Merapi.Beberapa jepretan Kamera mengabadikan Keindahan Alam.Tak henti - hentinya sering kudengar ucapan "wow"dari Andrew karena terpesona dengan view yang dia lihat.
Menjelang Magrib rombongan kecil kami sudah berada di PASAR BUBRAH,setelah mendirikan tenda dan memasak air untuk membuat kopi Kami Istirahat.Biasanya pendaki - pendaki lokal memulai perjalanan pada malam hari dan sampai di puncak pada pagi harinya.Karena permintaan Andrew yang ingin menikmati perjalanan siang hari jadi sesampainya di Pasar Bubrah kami harus mendirikan tenda,dan melanjutkan perjalanan ke puncak jam 02.00 atau jam 03.00 untuk menikmati Sunrise. Sebenarnya untuk melanjutkan perjalanan sampai kepuncak tinggal 2,5 jam lagi.Sayang aku tidak bisa mengantar mereka sampai puncak,karena aku keracunan garang Asem yang aku makan sewaktu di Boyolali.Masih beruntung aku mampu melanjutkan perjalanan sampai ke pasar bubrah...sampai - sampai Michael bilang "Goen,kamu benar- benar orang gila yang aku kenal".Aku merasakan isi perut yang seperti dikocok,dan akhirnya muntah hingga tak tersisa apapun dalam perut.Setelah minum jahe panas dan obat yang aku bawa pagi hari kondisiku sudah membaik.Aku baru sadar sewaktu makan diwarung ternyata aku satu - satunya orang yang menyantap ayam garang asem,karena semua makan nasi soto.Sambil menunggu Michael dan rombongan kecilnya turun dari puncak kubuat minuman dan roti bakar bersama Lintang seorang teman yang sama - sama punya hobby naik gunung.Jam 9.oo pagi kami sudah berkumpul kemabali di tenda,dan berkemas untuk melanjutkan perjalan turun ke base camp.Tidak butuh waktu lama kami sudah berada dibasecamp walau masih melewati jalur yang berdebu.Dan beberapakali kulihat Michael yang sempat terjatuh karena lelah atau karena tersandung batu kecil saat melewati jalur yang menurun tajam.Sebuah perjalanan yang singkat tapi tak pernah akan dilupakan oleh mereka.Bahkan Michael berjanji akan datang lagi ke Merapi untuk mendaki melewati jalur dari Deles.Mereka begitu terkesima akan panorama Merapi,Dan sempat menjuluki Crazy man,karena dalam kondisi sakit aku masih mampu berjalan jauh.Bahkan masih bisa menolong Michael yang sering kehilangan keseimbangan tubuh karena kelelahan.Aku sadar dalam kondisi sesakit apapun aku tidak boleh mengeluh,karena sakit yang sebenarnya adalah saat dimana kita hanya bisa mengeluh.Walau aku juga tahu bahwa mendaki gunung harus dalam kondisi fisik yang prima.

No comments:

Post a Comment