Monday, January 19, 2009

bersepeda keliling indonesia


Sebuah candi yang sudah masuk dalam daftar peninggalan cagar budaya internasional , juga terkenal dengan sebutan Candi Roro Jonggrang.sewaktu masih sekolah hampir tiap minggu aku datang ke candi prambanan untuk belajar praktek bahasa inggris secara langsung dengan wisata manca negara,sekaligus belajar guiding.Aku punya teman sekaligus mentor seorang guide di Prambanan,dari dia aku belajar bahasa inggris sekaligus belajar bagaimana menjadi guide yang baik.Teman- teman guide Prambanan memanggil mentorku dengan panggilan LUNA, walaupun nama sebenarnya Sarwana.Dia menguasai 5 bahasa asing padahal Luna tidak pernah belajar bahasa asing di pendidikan formal.Sayang aku tidak bisa bertemu dia saat ini,dia baru guiding tamu.Terpaksa aku tinggalkan Candi tanpa jumpa mentorku,tapi aku sempat titip salam buat dia pada salah satu teman guide yang aku kenal.
Baru puluhan kilometer aku mengayuh sepeda,seakan ada yang berbeda dengan orang - orang yang kulewati.Setiap kayuhan selalu ada orang yang melirik kearahku.Aku sendiri tidak tahu,mereka heran dengan diriku atau sepeda yang aku kendarai.Mungkin juga dengan sepeda yang sudah aku modifikasi jadi sepeda touring.Dengan tas yang mengantung disebelah kanan - kiri dibagian belakang yang aku isi beberapa lembar pakaian dan alat - alat sepeda.Dan sebuah box alat alat lukis yang aku pasang di atas boncengan serta kerajang di bagian depan ,ditambah bendera merah putih kecil yang selalu berkibar di belakang.Aku ingat bagaimana susahnya mendapatkan sepeda seharga Rp.850.000,- yang akhirnya hanya aku bayar seharga Rp,600.000,-.Karena dapat potongan harga dari peilik toko setelah tahu kalau sepedanya akan aku gunakan untuk keliling Indonesia.Untuk membeli tas dan alat- alat yang yang lain aku harus meminjam uang ke teman walau tanpa jamina apapun. Sempat aku mengajukan proposal ke kantor pos terdekat untuk membantu pengadan tas, seperti tas yang dipakai kendaraan pos.Tapi pihak kantor pos bilang tidak mempunyai stok tas tersebut.
Tak tersa aku sudah berada din perempatan Tugu JOGJAKARTA,sebuah tugu yang menjadi ciri khas kota gudeg.Aku sempat tersanjung sewaktu mengabadikan gambar diri berlatar tugu dengan camera pocket.Dibantu seorang masiswa yang mengambil gambarku sementara dua anggota polisi menghentikan sementara laju kendaraan sampai aku selesei diphoto.Padahal jalur perempatan tugu termasuk jalur padat kendaraan,Aku merasa bagaikan pejabat - pejabat yang selalu di utamakan bila melewati jalur padat kendaraan dengan pengamanan yang ketat dari aparat seakan jalan itu milik pribadi.Ucapan terimakasih untuk bantuan mereka mengiringiku lanjutkan kayuhan menyusuri jalan Malioboro,jalur yang terkenal dengan penjual pernak - pernik kerajinana tangan,warung - warung lesehan yang sudah mencantumkan daftar harga yang pasti.Tidak seperti dua atau tiga tahun yang lalu ,masih banyak warung tanpa daftar harga,hingga sering terjadi complain dari pembeli yang merasa membayar terlalu mahal untuk menu yang mereka makan.Bagiku tempat yang nyaman untuk makn di kawasan Malioboro hanya warung "Angkringan" yang menyediakan menu istimewa Sego Kucing<> yang dibungkus dengan daun pisang seharga Rp.500,- dengan minuman teh jahe panas begitu nikmat disantap diwaktu hujan gerimis seperti saat ini.Hari- hari yang sudah sering aku jalani di daerah Jogja sebelumnya menjadikanku terbiasa melihataktifitas yang ada di kota pelajar,karena aku pernah tinggal satu tahun disini.Kuputuskan hanya menginap satu malam dan paginya melanjutkan ke arah Magelang...............masih berlanjut dan panjang........................

No comments:

Post a Comment