Saturday, January 17, 2009

bersepeda keliling indonesia


Latihan fisik menjadi santapan setiap hari sebelum menjalankan niatku keliling Indonesia. Selain bersepeda,Jogging minimal 6 km setiap hari aku lakukan,sekali waktu aku ke fitness centre untuk latihan angkat beban.Saat latihan fisik banyak teman- teman kampung jadi ikut ikutan demam jogging.Hampir setiap hari ada saja dari mereka yang menemani jogging ataupun latihan fisik yang lain,bahkan mereka juga membantuku untuk mendapatkan ijin perjalanan dari kantor polisi setempat.Aku baru sadar kalau perjalanan bersepeda yang aku jalani membutuhkan surat perjalanan dari kantor polisi.Berawal dari sekedar mencari surat jalan ini,beberapa teman menyarankan agar perjalanan ini sekalian dicarikan sponsor untuk mendukung aktivitasku selama perjalanan.Proposal telah dibuat dan menunggu persetujuan dari Bupati Klaten sebagai penanggung jawab kegiatan,karena teman teman berfikir kalau perjalanan yang aku lakukan terkait dengan memperkenalkan potensi daerah Klaten.Ternyata untuk menemui seorang pejabat kepala daerah tingkat II tidak semudah yang dibayangkan teman- teman,bahkan aku sendiri menjadi sanksi apakah Bupati bersedia menjadi penanggung jawab kegiatan yang aku lakukan.Pernah aku menunggu bupati dari jam 7 pagi hingga jam 4 sore tanpa hasil apapun,padahal aku sudah diagendakan untuk bertemu.Dan ironisnya saat itu aku tahu bupati ada dikantor tetapi ajudan bilang bupati tidak bisa ditemui dengan alasan ada pertemuan.
Satu hal yang sudah aku duga sebelumnya,untuk mendapatkan persetujuan bupati akan memakan waktu yang lama.Setelah hampir 2 bulan sejak proposal dibuat aku baru mendapat tanda tangan bupati,itupun karena dibantu Mas Anang Widayaka seorang anggota DPRD. Proposal ditandatangan bupati1o hari menjelang rencana hari keberangkatanku,jadi mustahil aku mencari sponsor untuk mendukung kegiatanku.Setelah surat ijin perjalanan dikeluarkan dari kepolisian aku tetap melakukan perjalanan sesuai jadwal yang aku tetapakan,walau tanpa sponsor apapun aku merasa sudah mempunyai sponsor tunggal yang sangat berharga,Doa Restu dari orang tua menjadi sponsor tunggal yang tidak ada bandingnya yang membuat keyakinanku semakin bertambah untuk mewujudkan impianku.
Selasa 6 Juni 2004 dari tugu Ki Narto Sabdo aku tidak menyangka kayuhan pertamaku dihadiri banyak sahabat dan beberapa wartawan yang ingin meliput,bahkan seorang wartawan dari Suara Merdeka sempat memberi satu roll film untuk bekal tambahan dokomentasiku,padahal saat itu aku tidak mempunyai camera yang bisa dibawa.Dengan uang Rp.65.000,- dan berbekal alat- alat lukis serta keahlian main sulap aku mempunyai keyakinan bahwa aku mampu untuk survive.Aku tidak pernah menyangka kalau mas Anang memberiku bantuan finansial 1 juta dan pak Sukojo seorang teman dari SAR juga memberi 1 juta.Satu hal yang tak pernah terpikirkan sama sekali,ucapan terima kasih mungkin tidak cukup untuk membalas kebaikan mereka.Wujud nyata sebagai ganti kebaikan mereka adalah menyeleseikan expedisi bersepeda keliling Indonesia walau apapun rintangan yang akan aku hadapi nanti.
Disertai lambaian tangan sahabat - sahabat,saudara- saudaraku,serta ibu kukayuh sepeda gunung merk UNITED type DALLAS dengan tas meggelantung disamping kanan kiri dan bendera di bagian belakang.Kayuhan kayuhan santai di hari yang cerah ke arah Jogjakarta melewati candi Prambanan ............................ bersambung lagi ya....................

No comments:

Post a Comment