Wednesday, January 21, 2009

bersepeda keliling indonesia{lanjutan 2}


Aku tidak ingin berlama - lama berada di pondok bersama anak - anak muda yang sedang pesta minuman keras.Terlebih ada beberapa anak yang sudah tidak bisa mengontrol emosi dan sering berbuat dan bertanya seenaknya tanpa mempedulikan perasaan orang lain.Tapi aku masih bisa bernafas lega karena di komunitas seperti itu masih ada seorang yang punya jiwa besar untuk menghormati orang lain yang sedang melakukan perjalanan jauh sepertiku. Kembali Kukayuh pedal sepeda dari Batu Raja masih melewati jalur perkebunan sawit dan karet.Sering Kulihat truk - truk berjalan pelan dengan suara mesin menderu di jalan yang berdebu, seakan gas diinjak keras karena syarat muatan kayu menuju Prabumulih.Memasuki Prabumulih mulai banyak rumah - rumah panggung disetiap perkampungan,Aku istirahat di masjid Istiqomah desa Tanjung Kraman sekalian sholat Ashar.Kedatanganku menjadi perhatian anak - anak kecil yang belajar mengaji,sebagian mereka melihat - lihat dan memegang megang sepeda yang Kuparkir di halaman masjid.Bahkan guru mengajinya juga menyempatkan untuk mengobrol denganku selepas sholat.Ibu yang berjilbab dan punya wajah khas Melayu ini bercerita tentang daerah yang dia tinggali,dari mayarakat yang 90% berpenghasilan dari menderes karet atau dari hasil perkebunan kelapa sawit.Jadi tidak mengherankan dengan apa yang Kulihat selama perjalanan menyusuri jalur perkebunan karet dan sawit.Sering juga aku melihat karet - karet mentah yang direndam disungai yang menimbulkan aroma yang menyengat.Dengan wajah yang serius ibu guru ngaji tadi bercerita bagaiman kehidupan petani yang hidup pas - pasan walau sehabis panen,karena banyaknya para tengkulak yang mempermainkan harga karet mentah.Aku melihat sendiri bagaimana susahnya mendapatkan getah karet,mereka harus menyisir batabg karet dari satu pohon ke pohon satunya untuk memasang botol - botol aqua yang sudah dipotong bagian atasnya dan diberi tali yang dilingkarkan dipohon sebagai penadah getah karet.Kemudian mengambil kembali potongan botol tadi setelah penuh dan dimasukan ke ember besar yang digantungkan dipundaknya.Padahal jumlah pohon bukan hanya puluhan atau ratusan batang,ada ribuan pohon yang harus diperhatikan.Mereka harus berjalan kaki di medan yang berbuki - bukit setiap hari.Sebenarnya mereka juga punya perkumpulan petani karet seperti koperasi tapi masih jga para tengkulak bisa mempermainkan harga.Tak terasa 1 jam aku sudah berada berada di masjid dan berbagi cerita dengan anak - anak dan ibu berjilbab,beberapa gambar kuabadika bersama mereka sebelum akhirnya aku mengucap assallamualaikum tanda perpisahan dan melanjutkan kayuhanku.
Pagi hari setelah semalam menginap di Prabumulih Ku kayuh sepeda melintasi jalur lurus dengan rawa disamping kanan dan kiri yang ditumbuhi alang alang yang sebagian menghitam karena terbakar sewaktu menuju Kota Palembang.Panas matahari begitu menyengat sampai kulit terasa perih,beruntung jalanan banyak menurun jadi tidak begitu menguras tenaga.sebelum memasuki Jembatan Ampera ban belakang tertusuk paku yang lumayan besar dan untuk pertama kalinya aku harus menambal ban selama perjalanan ini.Menambal ban bagian belakang agak terasa sulit dengan tas dan box diatas roda,dibantu pak Nuri yang sudah berumur 60-an tahun pemilik bengkel menjadikan pekerjaakn menambal lebih ringan.Aku harus melepas tas dan box terlebih dahulu baru bisa mengeluar kan ban untuk ditambal. selesei menambal beliau tidak mau menerima ongkos yang Kuberikan,bahkan sempat kutinggalkan uang itu di meja pak Nuri dengan wajah serius mengembalikan uang itu ke dalam tasku.Sebagai balas budi keikhklasannya,kubuatkan souvenir lukisan dari kertas photo dan kugoreskan nama cucunya.Senyum ikhlas jelas terlihat dari wajahnya dan tatapan bahagia saat kuberikan selembar kertas hasil goresanku sebagai kenangan sekaligus ucapan terimakasih karena sudah menolongku.
Jembatan "AMPERA"berdiri kokoh dengan warna merah menyala diatas sungai MUSI yang terkenal,seakan menyambutku di kota Bari yang cukup ramai dengan aktifitas penduduknya yang padat.dibawah jembatan terapung perahu - perahu kecil melintas diarus sungai yang tenang,ditepian banyak kulihat anak - anak kecil telanjang berenang saling berebut bola bagai pemain polo air dalam sebuah pertandingan.Mereka tertawa lepas seakan hidup ini tiada beban yang harus di pikul dipundaknya.hidup mesti dinikmati.Kota Kerajaan sriwijaya yang Agung semakin membuatku mempunyai pandangan yang berbeda tentang pulau Andalas ,sebelumnya aku berpikir Sumatera adalah pulau yang sepi dan lebih banyak hutan serta belim ada kemewahan seperti kota - kota besar di Jawa,sekarang sebagian sudah terjawab.Dengan fasilitas yang ada di kota Palembang walauoun belum selengkap kota - kota di Jawa minimal tidak seperti bayanganku.Mungkin bayangan- bayangan ataupun pikiran pikiran stereotipe ini muncul hanya karena mendengar cerita - cerita dari orang lain yang mungkin saja mereka juga mendengar dari orang lain dan belum pernah datang sendiri ke Sumatera.Sore hari kunikmati empek - empek,makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan yang digiling dicampur tepung dengan bumbu - bumbu khas kemudian dikukus baru digoreng,disajikan dengan saus kecap pedas semakin menambah selera makan.Hampir setiap hari selama memasuki pulau Sumatera menu yang kumakan rata - rata terasa pedas di lidah.Sebagai orang Jawa yang terbiasa makan makanan yang manis dan belum terbiasa makan makanan yang pedas - pedas sempat membuatku diare.Beruntung di Palembang aku menginapa dirumah Budeku yang sudah menetap selama hampir 40 tahun mendampingi suami bertugas sebagai tentara,walaupun suaminya sudah meninggal karena menjalankan tugas negara Bude tidak pulang ke Jawa tapi memilih tinggal di Palebang.Istirahat selama dua hari tanpa aktifitas yang berat membantu pemulihan kesehatan,bermain playstation bersama kakak sepupu atau membalas SMS dari temandan saudara di Jawa yang selalu memberikan Support selama aku melakukan perjalanan.Sehari sebelum melanjutkan perjalanan,servis sepeda mungkin satu penting yang harus aku lakukan,mengganti jeruji yang patah,stel roda,dan mengecek beberapa bagian sepeda yang rentan kerusakan.Apalagi dari informasi yang aku kumpulkan jalur menuju Jambi banyak sekali tanjakan dan penurunan tajam serta beberapa jalur yang rusak parah.
Jum'at 25 Juni Kutinggalkan Kota Palembang menuju Jambi melewati rute Musi Banyuasin,kota kabupaten yang baru dresmikan beberapa tahu yang lalu.Menjelang maghrib suasan gelap memasuki pinggiran hutan Babat,ban belakang kembali bocor.Terpaksa aku dorong hingga menemukan pos Polhut yang sudah dalam kondisi memprihatinkan,beratap seng yang sudah usang penuh lubang dan karat,jendela yang hanya ditutup papan seadanya,kamar mandi yang sudah tidak terpakai lagidan beraroma begitu menyengat.Sewaktu mandi harus diluar kamar mandi dengan mengisi ember keci dengan air tadah hujan di tandon sebuah drum besar yang terlihat kotor.Sebelum mandi aku harus menambal dengan peralatan yang sudah Ku persiapan untuk hal - hal seperti ini.Selam menambal kuperhatikan Dua orana anggota Polhut sibuk memeriksa kelengkapan surat t truk - truk pengankut kayu.Di jalur yang sempit dan gelap melintas konvoi truk pengangkut kayu dan bus yang melaju dengan kecepatan tinggi,satu konvoi minimal 6 atau 8 mobil.Dari pak Syamsu yang sudah bertahun - tahun sebagai polhut aku jadi tahu banyak terjadi perampokan mobil di daerah ini.apalagi mobil yang melaju sendirian tanpa konvoi sering jadi sasaran empuk "Bajing Lompat" sebutan perampok yang sangat lihai merampok mobil walaupin mobil tadi dalam kondisi melaju cepat.Mungkin cerita itu benar,melihat kelengkapan senjata yang dipakai Polhutdengan senjata semi otomats selalu ditangan.Tanpa senjata yang memadai mereka akan kewalahan bila menghadapi para Bajing Loncat yang sekali melakukan aksi perampokan bisa berjumlah puluhan orang.Pagi hari baru Aku bisa mengambil hikmah mengapa tadi malam aku mengalami ban bocor dipinggir hutan bukanya ditengah hutan dengan kondisi jalan yang naik turun,dan jika kendaran besar lewat menyisakan debu - debu yang menghalangi pandangan dan jalu penuh kerikil - kerikil menambah berat jalur yang kulewati ditambah sepi penduduk.Aku membayangkan sendainya aku melewati jalur ini dimalam hari,mungkin akn lebih susah daripada hanya menambal ban.Walau disiang hari panas matahari tetap menyengat akan lebih mudah ditempuh siang hari daripada malam hari,belum lagi jika konvoi kendaraan - kendaraan besar melintas pasti akan lebih berbahaya.Memasuki daerah Sungai Lilin aku istirahat di Masjid Agung dan sholat,masjid yang terasa sejuk disiang yang panasaku bertemu satu keluarga dari Jambi yang menawarkan makan siang bersama,mereka juga dalm perjalan dari Palembang menuju Jambi. Menikmati makanan bersama orang- orang yang ikhlas membagikan sedikit rejekinya kepadaku membuat rasa lapar diperut hilang seketika.Mereka juga menawarkan untuk menginap dirumahnya kalau Aku sudah sampai di Jambi sambil memberikan sebuah kertas bertuliskan alamat.
Menjelang maghrib aku memasuki pinggiran hutan Bayung Lincir,Kulihat kelelawar dengan ukuran besar - besar terbang memenuhi langit yang sudah berwarna hitam gelap karena mendung.Dengan bentangan sayap kira - kira 60 cm atau 80 cm memberikan pemandangan yang menakjuban,yang selama ini hanya aku lihat di tayangan Flora dan Fauna di layar Televisi.Menurut masyarakat sekitar termasuk hama,karena merusak tanaman perkebunan dan memakan buah - buahan yang ada disekitar pinggiran hutan.Ku lihat satu pohon besar dipenuhi ratusan kelelawar bergelantungan di dahan - dahan dengan suara decitan keras seolah merebutkan dahan tempat bergelantung. Langit semakin hitam menambah suasana gelap begitu terasa dimalam yang terasa dingin.Jam di handphone Siemen ME 45 menunjuk angka 20.35 Wib saat aku istirahat sambil membalas Sms - Sms yang masuk hari ini di parkiran depan polsek Bayung Lincir.Hujan deras dsertai petir akhirnya menghantarkanku ke alam mimpi karena perjalanan hari ini begitu menguras tenaga,tanpa sempat memikirkan cerita para personil polisi yang bertugas ,kalau ruangan dibelakang pos tempat Aku istirahat ada penunggunya atau hantu.Yang Kutahu hantu atau jin tidak akan mudah menampakkan diri dihadapan manusia.Karena jika mereka menampakkan diri membutuhkan energi yang bisa membinasakan mereka sendiri.Lagi pula hanya orang - orang tertentu yang dkarunia kekuatan oleh Allah yang bisa melihat hal Gaib.
Bangun pagi dengan semangat baru ditambah udara sejuk dan aroma tanah yang habis tersiram air hujan semalam memberikan tenaga extra untuk melanjutkan kayuhan - kayuhanku menuju jambi yang tinggal 80 km lagi.Jalanan datar dengan aspal yang halus di jalur yang tidak padat kendaraan kudengarkan alunan suara BOB MARLEY dengan "No Woman No Cry"nya di walkman yang kubeli di Cilegon seharga rp.300.000,- menambah perasan santai perrjalananku.Seakan kesempatan hidup yang kedua telah diberikan Allah untukku benar - benar aku nikmati.Sampai detik ini masih teringat asat - saat aku harus terbaring sakit tanpa daya dipembaringan selam 4 bulan dan harus terapi penyembuhan hampir satu tahun.masa - masa dimana aku harus berjuang mengalahkan rasa sakit yang hampir mengalahkan jiwa survivek.Penyakit karena keteledoranku sendiri yang tidak hati - hati dalam melakukan pekerjaan.Pekerjaan yang mengharuskanku menghisap bahan - bahan kimia tanpa menggunakan alat pengaman yang akhirnya mempengaruhi kerja organ paru - paru.......masih ada lanjutannya ................

1 comment:

  1. Assalamualaikum mas gun minta pengalamanya untk persiapan jln2nya berapa biaya hariannya dimana tpt2 u nginap + no hp, sy suatu saat jd pingin jalan2, modalku baru pernah bersepeda cilacap sidareja krg pucung pwkerto banjar wonosobo pwrejo kebumen cilacap. + no hp kalo cycling ke wil kebumen mampir ke rumahku nanti nginep+makan gratis+tak potonkan ayam kampung, Insya Allah.Humam rt 4 rw2 ds rowokele kec. Rowokele 02875534249 flexi

    ReplyDelete