KELILING INDONESIA BERSEPEDA 13
Menjelang Magrib Aku beristirahat dibuah warung kecil di
depan Polsek Marau .Setelah menghabiskan segelas es Jhosua ( extra joss + susu ) dan makan mie
rebus ,aku minta ijin pemilik warung untuk menginap di warung.Ibu Pemilik warung
malah menyarankan utk menginap di Polsek ,karena ruangan polsek lebih bersih
dan ada televisi untuk hiburan .Beberapa saat sebelum aku diantar anak pemilik
warung utk ke polsek,Seorang Pemuda
datang dan menawarkan diri untuk mengantarku ke Kantor polsek.Sesampai di
halaman polsek kulihat banyak anak anak muda berkumpul,mengelilingi satu meja
yg penuh kulit kacang dan beberapa botol minuman.Salah satu anak muda
menawariku untuk duduk bersama mereka dan mengajakku ngobrol ,dan ternyata Dia
salah satu polisi .Yang membuatku senang Dia juga berasal dari Klaten,tahu
sendiri kan ,kalau di tanah rantau kemudian bertemu dengan orang yang berasal
dari satu Daerah yg sama.Suasana jadi lebih cepat akrab,seperti sauadara yg
sudah lama tidak bertemu,padahal kenal dan ketemu baru pertama.Aku di
persilahkan mandi di rumah dinasnya ,setelah mandi dan sholat Magrib,di ruang tamu
sudah ada beberapa anak anak muda yg bermain play station.Menurut mereka memang
di Marau memang kurang hiburan,jaringan televisi juga belim bisa diterima dgn baik
kalau mereka tidak punya Parabola.Untuk penerangan saja masih banyak yang
menggunakan penerangan lampu minyak,seperti yang aku lihat di warung temapt
istirahatku tadi sore.Memang sudah ada listrik masuk daerah sini,Cuma seringnya
jam jam tertentu aliran listrik mati.
Sebagian warga yang mampu mereka
menggunakan generator mini untuk tenaga pembangkit listrik.Dan hiburan polisi
polisi di Marau kalau tidak main Playstation bersama warga sekitar ,mereka juga
menyetel house musik.Saat aku mainkan trick Sulap mereka juga merasa sangat
terhibur,sampai sampai mereka malah ingin diramal gara gara Aku main sulap
Mentalis.Saking senengnya salah satu anak menawarkan Arak padaku,sambil
tangannya menyodorkan segelas kecil minuman khas kalimantan.Untuk menghormati
tawaran mereka untuk minum segelas arak yg di sodorkan padaku,Aku terima gelas
tadi tapi tidak Aku minum melainkan Kuterima dengan ucapan “terimakasih”,kemudian
aku letakkan kemabli dimeja dan mengatakan kalau aku tidak bisa minum arak .”Maaf
mas saya tidak bisa minum arak ,saya pilih coca cola saja boleh”,kataku sambil
menunjuk coca cola di atas meja.Mereka sedikit kaget dengan keberanianku menolak
tawaran itu.”Saya takut Kapuhunan mas,jadi boleh kan saya minum coca colanya ?”kataku.Mendengar
Kapuhunan mereka seakan tersadar dan mempersilahkanku minum coca cola bukan
arak yg mereka tawarkan tadi.Menurut mereka dengan minum arak adalah tradisi
warga disini utk menyambut tamu atau saudara yg pulang dari merantau.
Suasana yang sempat hening saat
aku menolak minum arak, kembali ramai dengan dentuman house musik ala
discotik.Tertawa bersama,dan aku pun tidak ketinggalan ikut main playstastion sambil
mendengarkan kerasnya suara house musik.Beberapa Game dan trick sulap semakin
mempercepat keakrabanku dengan mereka sebelum aku pamit untuk istirahat karena
besok pagi harus melanjutkan mengayuh sepeda.Aku di ajak polisi yang adari
Klaten untuk tidur di ruang kantor Polsek,karena kemungkinan untuk tidur nyenyak di rumah
dinasnya sangat tipis.Biasanya mereka begadang sampai pagi bermain
Playstation.Keluar dari rumah dinas sangat berbeda suasananya,di samping kantor
yang ada lapangan terlihat lampu lampu minyak ,menerangi beberapa kios makan .”mas
yuk makan dulu,mumpung banyak warung buka,”kata temen polisi yg dari Klaten.
“lho kok ramai mas ,katanya sini
biasanya sepi?”tanyaku.
Iya besok sini ada pasar malam
,baru tadi sore rombongan pasar malam datang
katanya.
“oh gitu,ya.........!”sambil
melangkah menuju warung makan yg ada cewek lumayan cantik.
Nasi Telur dadar isi bawang plus
sambalkan ,sangat memuaskan perut yang sudah dari sore ingin diisi.Plus juga
terpuaskan melihat pelayan cantik yang ramah.
Dan Time to sleep with all my
Dreams.
Pagi yang masih menyisakan embun
dirumput halaman Polsek kutinggalkan anak – anak muda dengan keramahan khas
mereka yang masih tertidur sehabis begadang semalaman.Setelah pamit dengan
Polisi yg yg tadi malam nengajakku makan malam istimewa di warung kecil dekat
lapangan .Kukayuh sepeda di jalan tanah yang mulai berdebu di siang hari. Jalur
melalui perkebunan Sawit yang panas ,dengan jalur menanjak dan berkerikil
sering memaksaku untuk mendorong sepeda.Banyaknya jalur simpangan dengan
karakter jalan yang hampir sama sering membuatku bingung untuk menentukan
arah.Aku hanya berpatokan dengan tiang listrik yang ada di pinggir jalan yang
kadang tidak terlihat karena terlalu masuk di antara pohon sawit.Di Perkebuna
yang sepi aku hanya berpapasan dengan Dua pengendara sepeda motor.Aku malah
sering ditemani ribuan atau mungkin jutaan belalang yang terbang di
sekitarku.Jutaan hama belalang yang menyerang perkebunan sawit ,sering kulihat satu pohon yang daunnya
di penuhi belalang.Belalang belalang juga banyak berada di tanah yan setiap aku
lewati dan terbang mengenai wajahku.
Disiang yang terik , matahari
benar benar membuat kulit terasa terbakar dan tenggorokanku cepat merasa kering
serta debu debu dengan nyamannya menempel diwajahku,beruntung Aku menemukan
sebuah mata air yang jernih di pinggir hutan karet.Air jernih dengan ikan ikan
sluang berenang berebut roti yang sengaja kumasukan ke dalam air sebelum aku
meminumnya langsung seperti orang kehausan.Kusiram kepala yang juga memasahi
seluruh pakaian dengan air yang begitu menyegarkan.Kubasuh semua debu yang
menempel di wajah dan melihat gerakan gerakan ikan Sluang menambah istirahat
siangku terasa tentram dan Damai di tempat sepi tanpa ada manusia yang lewat
dan berteman ikan sluang yang selalu bergerak atraktif seakan memberikan
hiburan kelas VVIP setelah berjam jam berada di jalan tanah berdebu dan
panasnya teri matahari.Aku yakin inilah nikmat Allah buat ku.
Badan yang kembali bugar ,lanjut
mengayuh melewati pinggiran hutan karet .Kayuhanku kuhentikan saat melewati
sebuah banguna SD yang sudah terlihat reot.Murid murid yang semua anak anak
Dayak sedang membersihkan halaman sekolah,sebagian anak bermain sepak bola seakan heran dengan kedatanganku.Mereka
mengelilingku sewaktu aku mengobrol dengan bapak Arwani salah satu dari Dua
guru yang mengajar 54 anak didik di SD Batu Keling.
“Mas bisa minta tolong sampaikan
keadaan Pendidikan yang memprihatikan ini ke Pusat”, pinta Pak Arwani yang
selalu bersepeda motor sejauh 70 km di jalan perkebunan Sawit yang kulalui,dari
rumah menuju Sd memenuhi kewajibannya sebagai
Guru.
“InsyaAllah pak,tapi saya tdak
punya kekuatan diantara Birokrasi yang ada di negara ini,”kataku.
“Mas bisa lihat ,dengan Dua
orang guru tetap dan Dua orang guru bantu ,kami sering meninggalkan satu atau
Dua kelas tanpa guru,”terang pak Arwani yang di yakan dengan anggukkan kepala
oleh pak G.Pilot seorang guru Agama.
“Terkadang kami sering menyatukan
kelas 1 dan 2 di ajar dalam satu kelas ,”tambah guru agama itu.
Belum lagi kalau guru Bantu
libur,,mereka harus benar2 bisa membagi waktu.
Yang Kulihat lebih pada murid
murid yg bertelanjang kaki,serta sarana prasarana sekolah yang sangat jauh
teringgal dengan sekolah sekolah yang ada di Kota.
Yang membuatku Bahagia melihat
antusias anak anak yang berseragam putih merah ini saat aku ajak mereka photo
bersama.Dengan wajah wajah lugu yang tersenyum dan tertawa yang terekam dalam
film kamera sakuku.Wajah – wajah itu pula yang menghantarkanku pergi
meninggalkan Sekolahan yang sudah seharusnya di Renovasi dan membawa pesan dari
Dua orang Guru yang dititipkan padaku.
Jam 16.40 aku sudah sampai di Manismata dan harus
menunggu Speedboat yang masih esok paginya menuju Sukamara.
No comments:
Post a Comment