Thursday, March 2, 2017

NO telphone 0272-324115 ..Sering Kali No telphone ini Berdering
Dan Seringkali No Telphone ini menerima panggilan untuk sesuatu yang bersifat URGENT...
Sebagai Warga Klaten Aku juga sering Call No 0272 -324115 ini.Terutama Saat Ada Bencana ..Entah Bencana yg sifatnya Besar atau kecil..
Saat Merapi erupsi 2006 ..Gempa Bumi yang Sempat Meluluh lantakkan sebagian wilayah Klaten sisi selatan ..bahkan Saat Ada Korban Meninggal dalam sumur,Pohon tumbang karena Angin besar,saat ada korban tenggelam terseret arus sungai no telphone inilah yg sering di telphone warga klaten...
Tapi tahukah Kalian Milik SIAPA No yg Begitu PENTING Di Klaten..ya...No Telphone ini adalah Milik TEAM SEARCH AND RESCUE KABUPATEN KLATEN ....Dan Tahukah Dimana MARKAS "NOMER TELPHONE 0272 - 324115" ini Berada ..????
Setahuku dulu Ada Di Lokasi RSPD klaten ...dan Karena Sebuah Kebijakan dari PEMDA , Markas Team SAR KLATEN Harus Pindah ya Pindah kalau Kata "GUSUR" terlalu kasar untuk Di Ucapkan.
Markas Tim SAR Klaten akhirnya menempati Ruangan di sekitar Gedung Olah Raga Klaten ( GOR ) ..
Tidak tahu Kenapa kemudian harus Pindah Ke Salah satu Ruangan Kantor BPBD ..Ini TIM SAR kok dibuat jadi Kutu LONCAT ya hahhahha...
Eiitt Belum Lama menjadi Satu di Kantor BPBD ...dapat Kabar Markasnya PINDAH lagi di Rumah Warga ..yg kebetulan warga tersebut Salah Satu Anggota SAR KLATEN..Miris banget ya...Kayak Sinetron ANAK TIRI yang di TIRIKAN hehhehehhe..
Padahal Keberadaan S A R Kabupaten Klaten Sudah Jelas Fungsinya ..
Dan yang Pasti Legalitas SAR jelas Ada
PERATURAN BUPATI KLATEN No 30 tahun 2014
PEDOMAN ORGANISASI SEARCH AND RESCUE DAN MEKANISME PENCARIAN DAN PERTOLONGAN KORBAN BENCANA DAN/ATAU MUSIBAH DI KABUPATEN KLATEN.
Kok Ya tega teganya lho Pemda ini Gak memberi Rumah lho ....
Tapi Gak papa ya ..Aku yakin Tim SAR Klaten Berisi Orang orang "GILA" yang tetap menjalankan tugas dan fungsinya Melayani Masyarakat Klaten yg membutuhkan ...
Kalian itu bukan sekedar "RELAWAN" tapi sudah Tahap "RELAKAN"hehhehehhehe Jaya Terus SAR Klaten
SUGENG AMBAL WARSA ..Teruslah menjadi Orang "GILA" Jangan pernah Waras ...Karena kalau Kalian Waras langkah Kalian pasti akan Terhenti Saat Menjadi "GELANDANGAN"
SEKALI LAGI " Happy SWEET SEVEN TEEN ...
Nanti tak Tanggapke :SEVEN TEEN" Band ya ...Kita Nyanyi "SELALU MENGALAH ' ya hahhahahha ....#BahagiaItuSimple

Monday, September 1, 2014

KotaWaringin- Palangkaraya


Dari Kota Waringin Aku kembali naik Speed Boat menuju PangkalanBun dengan ongkos Rp.50.000,- Wong Klaten bersepeda keliling Indonesia
,karena penumpang hanya aku sendirian.Selama 1,5 jam menyusuri Sungai Lamendau diatas Speedboat “Alinda” sambil mendengarkan cerita mas Irwan yg pegang kemudi,cerita cerita menarik tentang sungai Lamendau.Speed boat sering terguncang bila berpapasan dengan kapal yg lebih besar .Beruntung mas Irwan sudah berpengalaman ,jadi terasa nyaman bersama dia menikmati pemandangan hutan ditepian sungai.Dia juga bercerita kalau sungai ini masih ada buaya buaya yg kadang terlihat di pinggiran sungai.Cerita cerita mistis tentang suku dayak,bahkan cerita tentang keluarga kecilnya seakan kami bagaikan sahabat yg sudah lama tidak bertemu.Jam 14.00 Speed merapat di dermaga kecil Pangkalan Bun ,yg sekaligus dekat dengan pasar.Seperti biasa ,setiap kedatangan speed selalu jadi perhatian orang2 di Dermaga .Dari yang menawarkan jasa ojek,makanan,tempat menginap, semua orang yg mendatangi speed boat mereka malah membantu mengeluarkan sepedaku dari boat.Hanya ucapan terimakasih buat semua yg sudah membantu membantuku.Sambil minum secangkir kopi di warung tepian dermaga aku melayani pertanyaan beberapa orang yg penasaran dengan perjalananku naik sepeda dari Jawa.
Hari ini kuputuskan mengambil uang di BRI untuk membeli kertas photo terbakar yg mulai menipis .Keliling kota kecil tapi lumayan ramai di malam hari di sekitaran pasar ,aku membeli kertas photo terbakar di salah satu studio kecil.Kertas ini sangat membantu memberiku penghasilan selama perjalanan,juga bisa saya gunakan untuk membuat souvenir yg aku berikan ke orang orang yg sudah membantuku.Kugoreskan lukisan lukisan kecil di atas kertas photo hitam dan kutliskan nama atau kata kata mutiara .Seperti saat mbak Devi si pemilik studio photo yg tdk mau menerima uangku untuk membayar kertas photo yg kubeli.Dari Pangkalan Bun menuju Asam Baru yg berjarak 110 km dengan jalur aspal walau ada beberapa bagian yg rusak dan berdebu.Melewati jalur Jembatan panjang di atas rawa dengan tumbuhan alang alang tinggi di setiap mata memandang seakan bukan berada di daerah Indonesia,seperti  gambar gambar  pada kertas tanggalan yg kupajang di kamar.Seakan dejavu merasuki Alam pikiranku,dan aku teriak “AKU PERNAH MENGALAMI KEJADIAN INI” walau sesaat.Di jalur ini pula untuk ketiga kalinya aku di kelinlingi ribuan belalang di sekitarku.
Dua Jeruji kembali Patah saat melintas di daerah perkebunan sawit dan karet.Panas dan debu sudah menjadi hal biasa sepanjang melintasi jalan jalan tanah dan berkerikil yg sering bikin ban terasa menggelincir saat mengerem.40 km kemudian sudah bisa menikmati mulusnya jalan aspal walaupaun banyak tanjakan tanjakan mayat sampai kota Sampit.85 km melewati rawa rawa dan pinggiran hutan yang sepi dan hanya berpapasan dengan beberpa bis dan taksi taksi Kijang .
Disaat matahari kembali terbenam di Ufuk Barat  begitu Indah dengan warna merah bulat penuh diantara pucuk pucuk pohon dan bias merahnya menghiasi langit ,saat saat sperti inilah yg sering kunikmati dan menjadikan obat lelah setelah seharian mengayuh sepeda UNITEDku.10km sebelum masuk Kota Sampit aku harus menyalakan lampu senter,suasana sudah gelap dan masih terasa sekali ada asap sisa kebakaran.Sampai kota Sampit pukul 19.30 wib,aku memutuskan utk menginap di Masjid Polres.Setelah mandi ,aku makan di warung depan kantor polisi,beberapa petugas jaga juga da yang makan di sana.Dari mereka aku dapat info kalau sehari sebelumnya juga ada pesepeda keliling Indonesia yang mengaku dari Sumatera Utara.dan Alhamdullillah walaupun sama- sama Keliling Indonesia naik sepeda ,banyak dari polisi lebih respect kepadaku.Mereka bilang aku terlihat lebih matang dari segi persiapan,baik dari sepeda dan perlengkapan,apalagi setelah mereka menikmati hiburan trick SULAP serta aku melukis untuk menambah ongkos perjalanan .
Pagi hari kabut tipis masih menyelimuti kota Sampit,ku kayuh sepeda keliling kota.Setelah puas baru ku kayuh Unitedku menuju PalangkaRaya.Perjalanan santai dijalan beraspal tanpa tanjakan berarti dan tidak berdebu,walaupun msh ditemani cuaca panas sampai Pundu.Aku sering di kira touris dari luar negeri dengan sapaan Hello Mister oleh anak2 di sepanjang jalan.Setelah melewati perbukitan dan sabana 35 km setelah Pundu jalanan kembali datar sampai Kasongan.Sepanjang jalur hutan banyak terdapat pohon rotan.Setelah Sholat di Masjid AINUL YAQIN Kasongan yg dulu diresmikan mantan Presiden Soeharto,kembali kukayuh sepedaku memasuki daerah Kerengtangi.Daerah pertambangan Emas dan penduduknya sudah padat,Terlihat dari adanya pasar yang lumayan besar. Karena sudah dua hari tidak memakai ,Aku  menyempatkan beli celana dalam di pasar yg mayoritas banyak orang jawanya.Dari cerita bapak tua di warung saat aku minum es ,di jalur aspal Kerengtangi ada kurang lebih 30 km di bangun oleh orang2 Rusia di jaman Soekarno.Dan jalan itu sampai sekarang masih terlihat bagus,karena pembuatan jalan itu di tangani langsung oleh insiyur dari Rusia.Dengan mengangkat bagian tanah gambut dan di ganti dengan pondasi yg kuat.Sayangnya proyek tersebut dihentikan saat terjadinya G 30 S PKI dan memasuki Era ORDE BARU.Aku jd berpikir misalnya proyek jalan itu di lanjutkan oleh  Pemerintah yg baru saat itu atau pemerintah sekarang ini dengan konsep yg sama sperti para insiyur Rusia mungkin program Trans Kalimantan akan sukses.Tidak ada jalan yang di buat dan setahun kemudian rusak lg.
Walau sudah Gelap waktu sampai di bukit Tangkiling tetap kulanjutkan mengayuh sepeda dengan bantuan lampu senter sepanjang 30 km di jalan yg lurus dan beraspal bagus serta rawa di samping kanan kiri jalan .Jum’at 13 Agustus jam 20.00 wib aku sampai di rumah Mas Zairi,kakak Sepupu yg jadi dosen di di UNIVERSITAS PalangkaRaya .

Friday, June 27, 2014

lanjutan Wong Klaten Bersepeda Keliling Indonesia 14



Wong Klaten  BERSEPEDA KELILING INDONESIA
Suasana sore di tepian Sungai Manismata ,melihat anak anak kecil berenang riang ,seakan ingin memanggilku untuk bergabung dgn mereka.Ingatan ingatan masa kecil kembali terlintas di di kepalaku,Saat  setiap sore menjelang selalu menhabiskan waktu di Sungai dekat rumah nenekku.Berenang tanapa takut tenggelam,mencari ikan ikan kecil di pinggiran sungai yg Jernih.Memasang perangkap udang,dengan sebuah kaleng roti yg di lubang kecil kecil bagian bawah dengan umpan daging bekicot.Kaleng di tali bagian atas dengan tali panjang mirip tali menimba sumur,kemudian kaleng di beri batu  sebagai pemberat.Kaleng  di masukan ke air sungai dan ditunggu beberapa menit,dan saat diangkat suara air yg keluar dari lubang lubang kecil kaleng bagaikan suara musik yg menungguku untuk teriakan “Akkkkkuuuuu dapat Uuuuuudddaaaang Beeeessssaarrr”.
Semburat merah di langit terpantul di air semakin menambah suasana semakin terasa damai ,pohon pohon nipah bagaikan kipas yg dihembus angin,burung Elang terbang bebas ,kesibukan  wanita wanita yg mencuci pakaian,beberapa speed boat mulai menepi di Dermaga kecil,penumpang2 yang turun membawa belanjaan ,dan perahu perahu kecil para pemancing yg membawa ikan ikan haruan,sebuah Dinamisme yang terlalu sayang utk dilewatkan di sebuah daerah kecil Manismata.
Untuk memudahkan keberangkatan esok pagi,Aku sengaja memesan tempat duduk speed boat yang baru sandar.Waktu kusodorkan Uang pembayaran speed boat ,”Mas bayar besok saja ,saya pasti nunggu mas kok”, kata pemilik speed boat.
Malah dia menyarankanku untuk menginap di kantor  Koramil dekat  kampung.Baru kali ini aku menginap di Koramil.Saat memasuki halaman terlihat permainan Bola voli yg cukup meriah .Setelah minta ijin ke petugas piket untuk menginap aku di persilahkan untuk istirahat di salah satu  rumah dinas personil tentara. Seperti hari sebelumnya ,trick trick sulap selalu ada untuk menghibur orang orang yang sudah memberiku tempat menumpang istirahat sebagai balasan rasa terimakasih untuk mereka.
Pagi disambut dengan kabut di tepian sungai ,aktifitas pagi yg dinamis seperti sore hari kemarin.Wajah wajah penuh semangat menyambut kehidupan di Manismata.Aku datang lebih awal karena harus melepas tas dan bok sepeda untuk di tata di bagian belakang boat,sementara sepedaku di taruh di moncong boat dan di ikat dengan tali tambang agar tdak jatuh ke sungai.Ada 3 penumpang dalam satu boat ,jadi terasa sempit dengan bawaan masing2 penumpang .Mungkin sepedaku yang jadi pusat perhatian saat berpapasan dengan perahu perahu kecil atau boat 2 lain .Mereka selalu melambaikan tangan seakan ingin menyapa kami yg melaju kencang  yang menyebabkan gelombang kecil dia aliran sungai,membuat perahu perahu kecil bergoyang saat speed boat melintasi mereka.Perjalanan 1 jam di sungai yang menyajikan pemandangan indah untuk dinikmati.banyak terlihat ibu ibu yang memakai  peutup kepala seperti Caping tapi lebih besar dan lebar sedang memacing di sampan – sampan Kecil.Beberap kali kulihat burung Elang terbang di atas pucuk pohon pohon di tepian sungai.
Suara Adzan dhuhur menyambutku saat boat merapat di dermaga Sukamara,uang Rp.25.000,- terasa murah di banding apa yang sudah kunikmati sepanjang perjalanan tadi.
Di kota Kabupaten yang baru diresmikan ,terasa sekali kesibukan di sekitar dermaga yang terlihat sperti pasar.Beberapa tukang ojek selalu menawari penumpang penumpang Speed boat yang  baru sandar.Begitu aku turun dan belum sempat menurunkan sepedapun juga ditawarin ojek,baru setelah sepeda Aku turunkan dan tas serta box kupasang di sepeda mereka baru tahu klo aku traveller.bagai seorang artis yg baru datang dari Kota ,beberapa tukang ojek dan orang sekitar  malah minta photo bareng aku.Pertanyaan pertanyaan bak wartawan dari mereka dengan suka,sengaja aku tidak main sulap saat itu ,karena perutku sudah sangat lapar karena pagi hari aku belum sempat sarapan.Bisa Aku bayangin klo aku main sulap pasti akan lebih lama lagi perut ini melantunkan Lagu Keroncong.Nasi Campur  di warung Sederhana menjadi pelampiasanku,Es teh seakan menjadi minuman favorit di suasana panas seperti ini.Setelah istirahat,memberi waktu perut untuk memproses makanan menjadi energi,Kukayuh kembali sepeda ke arah Kota Waringin.40 km meter pertama melewati jalur sepi dengan aspal yang sudah bagus dan hanya beberapa kali berpapasan dengan mobil di daerah perkebunan sawit.Sebelum Matahari benar benar tenggelam di telan sang malam ,Aku sudah sampai di daerah trans MAKARTI JAYA. Aku menginap di Masjid Nurul Hikmah,sebuah masjid terbuat dari Kayu.Setelah mandi dan sholat magrib aku makan di warung di depan masjid.selalu banyak pertanyaan dari orang orang yg baru ketemu aku,seperti ibu penjaga warung,yang ternyata berasal dari Solo.Kerinduan untuk menggunakan bahasa Jawa Kromo terpuaskan sudah hari ini.Sebelum kumandang adzan isya’  Aku sudah di masjid ,berjamaah dengan 4 warga sekitar masjid  dan lanjut mengobrol di teras masjid.Dan mereka orang jawa semua,benar benar terpuaskan sekali ngobrol pakai bahasa jawa Kromo,bahasa yang selalu kupakai  buat orang tuaku dan orang orang yg  lebih tua dariku atau orang baru aku kenal.
Jam di handphone menunjukan pukul 21.34 saat mereka pulang ,suasana kembali sepi lampu jalan hanya beberapa yang menyala.Terasa berada di sebuah tempat yang tanpa penghuni ,suara belalang di padu suara jangkrik sangat jelas menghiasi malam hari.Sebelum tidur Sepedakututupi mantel  ku kunci dan ku tali dengan  benang bagian rodanya  dan tali kusambungkan  dengan Jempol kakiku.mungkin inilah pertama kali aku punya perasaan takut kehilangan sepeda selama perjalanan.Mungkin terpengaruh Obrolan selepas sholat isya’ ,bahwa beberapa hari ini ada pencurian di beberapa rumah penduduk.Karena di malam hari sering listrik mati ,jadi sering terlihat gelap di kampung ini.Aku tidak mau Sepeda yang menjadi bagian dari penting dalam perjalanannku raib.dan salah satu cara agar aku bisa tidur dengan nyenyak tanpa memikirkan kalau sepedaku hilang adalah mengikat sepeda dan ujung satunnya aku ikat di jempol.Kalaupun ada orang yang mau mencuri sepeda pasti aku akan terbangun......

Thursday, June 26, 2014

KELILING INDONESIA BERSEPEDA 13


KELILING INDONESIA BERSEPEDA 13
Menjelang Magrib Aku beristirahat dibuah warung kecil di depan Polsek Marau .Setelah menghabiskan  segelas es  Jhosua ( extra joss + susu ) dan makan mie rebus ,aku minta ijin pemilik warung  untuk menginap di warung.Ibu Pemilik warung malah menyarankan utk menginap di Polsek ,karena ruangan polsek lebih bersih dan ada televisi untuk hiburan .Beberapa saat sebelum aku diantar anak pemilik warung utk  ke polsek,Seorang Pemuda datang dan menawarkan diri untuk mengantarku ke Kantor polsek.Sesampai di halaman polsek kulihat banyak anak anak muda berkumpul,mengelilingi satu meja yg penuh kulit kacang dan beberapa botol minuman.Salah satu anak muda menawariku untuk duduk bersama mereka dan mengajakku ngobrol ,dan ternyata Dia salah satu polisi .Yang membuatku senang Dia juga berasal dari Klaten,tahu sendiri kan ,kalau di tanah rantau kemudian bertemu dengan orang yang berasal dari satu Daerah yg sama.Suasana jadi lebih cepat akrab,seperti sauadara yg sudah lama tidak bertemu,padahal kenal dan ketemu baru pertama.Aku di persilahkan mandi di rumah dinasnya ,setelah mandi dan sholat Magrib,di ruang tamu sudah ada beberapa anak anak muda yg bermain play station.Menurut mereka memang di Marau memang kurang hiburan,jaringan televisi juga belim bisa diterima dgn baik kalau mereka tidak punya Parabola.Untuk penerangan saja masih banyak yang menggunakan penerangan lampu minyak,seperti yang aku lihat di warung temapt istirahatku tadi sore.Memang sudah ada listrik masuk daerah sini,Cuma seringnya jam jam tertentu aliran listrik mati.
Sebagian warga yang mampu mereka menggunakan generator mini untuk tenaga pembangkit listrik.Dan hiburan polisi polisi di Marau kalau tidak main Playstation bersama warga sekitar ,mereka juga menyetel house musik.Saat aku mainkan trick Sulap mereka juga merasa sangat terhibur,sampai sampai mereka malah ingin diramal gara gara Aku main sulap Mentalis.Saking senengnya salah satu anak menawarkan Arak padaku,sambil tangannya menyodorkan segelas kecil  minuman khas kalimantan.Untuk menghormati tawaran mereka untuk minum segelas arak yg di sodorkan padaku,Aku terima gelas tadi tapi tidak Aku minum melainkan Kuterima dengan ucapan “terimakasih”,kemudian aku letakkan kemabli dimeja dan mengatakan kalau aku tidak bisa minum arak .”Maaf mas saya tidak bisa minum arak ,saya pilih coca cola saja boleh”,kataku sambil menunjuk coca cola di atas meja.Mereka sedikit kaget dengan keberanianku menolak tawaran itu.”Saya takut Kapuhunan mas,jadi boleh kan saya minum coca colanya ?”kataku.Mendengar Kapuhunan mereka seakan tersadar dan mempersilahkanku minum coca cola bukan arak yg mereka tawarkan tadi.Menurut mereka dengan minum arak adalah tradisi warga disini utk menyambut tamu atau saudara yg pulang dari merantau.
Suasana yang sempat hening saat aku menolak minum arak, kembali ramai dengan dentuman house musik ala discotik.Tertawa bersama,dan aku pun tidak ketinggalan ikut main playstastion sambil mendengarkan kerasnya suara house musik.Beberapa Game dan trick sulap semakin mempercepat keakrabanku dengan mereka sebelum aku pamit untuk istirahat karena besok pagi harus melanjutkan mengayuh sepeda.Aku di ajak polisi yang adari Klaten untuk tidur di ruang kantor Polsek,karena  kemungkinan untuk tidur nyenyak di rumah dinasnya sangat tipis.Biasanya mereka begadang sampai pagi bermain Playstation.Keluar dari rumah dinas sangat berbeda suasananya,di samping kantor yang ada lapangan terlihat lampu lampu minyak ,menerangi beberapa kios makan .”mas yuk makan dulu,mumpung banyak warung buka,”kata temen polisi yg dari Klaten.
“lho kok ramai mas ,katanya sini biasanya sepi?”tanyaku.
Iya besok sini ada pasar malam ,baru tadi sore rombongan pasar malam datang  katanya.
“oh gitu,ya.........!”sambil melangkah menuju warung makan yg ada cewek lumayan cantik.
Nasi Telur dadar isi bawang plus sambalkan ,sangat memuaskan perut yang sudah dari sore ingin diisi.Plus juga terpuaskan melihat pelayan cantik yang ramah.
Dan Time to sleep with all my Dreams.
Pagi yang masih menyisakan embun dirumput halaman Polsek kutinggalkan anak – anak muda dengan keramahan khas mereka yang masih tertidur sehabis begadang semalaman.Setelah pamit dengan Polisi yg yg tadi malam nengajakku makan malam istimewa di warung kecil dekat lapangan .Kukayuh sepeda di jalan tanah yang mulai berdebu di siang hari. Jalur melalui perkebunan Sawit yang panas ,dengan jalur menanjak dan berkerikil sering memaksaku untuk mendorong sepeda.Banyaknya jalur simpangan dengan karakter jalan yang hampir sama sering membuatku bingung untuk menentukan arah.Aku hanya berpatokan dengan tiang listrik yang ada di pinggir jalan yang kadang tidak terlihat karena terlalu masuk di antara pohon sawit.Di Perkebuna yang sepi aku hanya berpapasan dengan Dua pengendara sepeda motor.Aku malah sering ditemani ribuan atau mungkin jutaan belalang yang terbang di sekitarku.Jutaan hama belalang yang menyerang perkebunan  sawit ,sering kulihat satu pohon yang daunnya di penuhi belalang.Belalang belalang juga banyak berada di tanah yan setiap aku lewati dan terbang mengenai wajahku.
Disiang yang terik , matahari benar benar membuat kulit terasa terbakar dan tenggorokanku cepat merasa kering serta debu debu dengan nyamannya menempel diwajahku,beruntung Aku menemukan sebuah mata air yang jernih di pinggir hutan karet.Air jernih dengan ikan ikan sluang berenang berebut roti yang sengaja kumasukan ke dalam air sebelum aku meminumnya langsung seperti orang kehausan.Kusiram kepala yang juga memasahi seluruh pakaian dengan air yang begitu menyegarkan.Kubasuh semua debu yang menempel di wajah dan melihat gerakan gerakan ikan Sluang menambah istirahat siangku terasa tentram dan Damai di tempat sepi tanpa ada manusia yang lewat dan berteman ikan sluang yang selalu bergerak atraktif seakan memberikan hiburan kelas VVIP setelah berjam jam berada di jalan tanah berdebu dan panasnya teri matahari.Aku yakin inilah nikmat Allah buat ku.
Badan yang kembali bugar ,lanjut mengayuh melewati pinggiran hutan karet .Kayuhanku kuhentikan saat melewati sebuah banguna SD yang sudah terlihat reot.Murid murid yang semua anak anak Dayak sedang membersihkan halaman sekolah,sebagian anak bermain sepak bola  seakan heran dengan kedatanganku.Mereka mengelilingku sewaktu aku mengobrol dengan bapak Arwani salah satu dari Dua guru yang mengajar 54 anak didik di SD Batu Keling.
“Mas bisa minta tolong sampaikan keadaan Pendidikan yang memprihatikan ini ke Pusat”, pinta Pak Arwani yang selalu bersepeda motor sejauh 70 km di jalan perkebunan Sawit yang kulalui,dari rumah menuju Sd memenuhi kewajibannya sebagai  Guru.
“InsyaAllah pak,tapi saya tdak punya kekuatan diantara Birokrasi yang ada di negara ini,”kataku.
“Mas bisa lihat ,dengan Dua orang guru tetap dan Dua orang guru bantu ,kami sering meninggalkan satu atau Dua kelas tanpa guru,”terang pak Arwani yang di yakan dengan anggukkan kepala oleh pak G.Pilot seorang guru Agama.
“Terkadang kami sering menyatukan kelas 1 dan 2 di ajar dalam satu kelas ,”tambah guru agama itu.
Belum lagi kalau guru Bantu libur,,mereka harus benar2 bisa membagi waktu.
Yang Kulihat lebih pada murid murid yg bertelanjang kaki,serta sarana prasarana sekolah yang sangat jauh teringgal dengan sekolah sekolah yang ada di Kota.
Yang membuatku Bahagia melihat antusias anak anak yang berseragam putih merah ini saat aku ajak mereka photo bersama.Dengan wajah wajah lugu yang tersenyum dan tertawa yang terekam dalam film kamera sakuku.Wajah – wajah itu pula yang menghantarkanku pergi meninggalkan Sekolahan yang sudah seharusnya di Renovasi dan membawa pesan dari Dua orang Guru yang dititipkan padaku.
Jam  16.40 aku sudah sampai di Manismata dan harus menunggu Speedboat yang masih esok paginya menuju Sukamara.

Tuesday, March 4, 2014

lanjutan bersepeda keliling indonesia 12



   Setelah mengayuh sejauh tidak lebih dari 30 Km dalam sehari dengan beberapa kerusakan sepeda dan harus menggunakan lampu senter  di jalan yang gelap menuju Tumbangtiti adalah perjalanan terpendek dan menguras tenaga dalam perjalannanku kali ini.Jam 21.00 aku sampai di Pos polisi Tumbangtiti yang hanya ada 2 personil jaga malam itu.Dan aku disambut seoarang anak muda yang duduk di pintu masuk  pos,dengan jalan tertatih.Kedua kakinya yagng tidak normal seperti orang yang sakit polio dengan sangat semangat  mengantarku sampai bertemu salah satu polisi yang hanya mengenakan kaos T shirt dengan sablon lambang  Tribrata dibagian dada kiri.Setelah meminta ijin untuk menginap semalam di pos  aku di ajak Santo si pemuda yang menyambutku ke  rumah kayu deket pos .Aku senang saat Santo mengenalkan dirinya “Mas,namaku Santo,lahir dan besar disini “kata Santo dengan semangat.”Mas kalau mau mandi dibelakang ada air di drum,nanti kalau sudah mandi kita ngobrol ya!” sambil berlalu tanpa ingin tahu siapa namaku.Belum lagi aku mau ambil peralatan mandi di tas yang  aku taruh di teras terdengar teriakan Santo di dekat pos “Mas ,sepedanya Aku bawa kerumah aja ya!”...Oke !jawabku spontan sambil turun menuju sepeda yang kuparkir di samping pos .Aku akan malu jika sampai Santo dengan susah payah harus mendorong sepedaku dari Pos sampai ke rumah .”Ah mas ,kan Aku ingin dorong sepedanya mas!”kata nya saat aku minta sepeda yang Santo pegang.”Tenang aja Nto,sepedanya berat ,besok klo mas sudah benerin sepeda, kamu boleh kok naik sepeda ini”jawabku sambil mencoba mengangkat sepeda.
“Wah berat ya mas!”kata Santo sambil mencoba mengangkat bagian belakang sepeda.
“Nto ,kamu gak ingin tahu nama mas?”pertanyaan konyol  yang membuat  Santo tersenyum.
“Iya,mas namanya siapa ?”tanyanya tetap dengan Senyum.
“Gunawan Setianto”jawabku lengkap.
“Wah namanya belakangnya  hampir sama Mas!”teriak Santo terlihat gembira.
Setelah kuparkir dan kukunci sepeda aku mandi dan lanjut ngobrol lagi sama Santo samapi hampir jam 02.00 malam.Baru kutahu kenapa kaki Anto cacat,dia bilang sewaktu kecil pernah jatuh dari pohon kelapa.Dia sering tidur di Pos polisi dan akhirnya malah sering bantu bantu di pos polisi .
       Pagi hari Jum’at 6 Agustus, saat bangun kulihat Santo sudah menyapu halaman ,walau dengan kaki cacat dia begitu menikmati pekerjaannya.Sehabis minum teh hangat buatan Santo,Aku mulai menservis sepeda .Jeruji – jeruji yang patah aku ganti,as dan gir juga jadi perhatianku,rem,ban depan ,semua aku periksa .Aku tidak ingin kejadian kemarin terulang lagi.Ditemani Santo membuat kerjaan menjadi asyik karena bisa ngobrol.Sekitar jam 14.00 aku sudah selesei memperbaiki kerusakan sepeda yang selalu setia menemaniku benar – benar sudah “SEHAT” Dan siap  melanjutkan perjalanan ke arah Marau .Jam tangan yang kupakai kuberikan ke Santo  sebagai kenangan.Karena sebelum pergi Santo menyempatkan memasak Ikan Haruan untuk makan siangku,...(Thanks SANTO)
       Jalur jalur datar tidak banyak tanjakan, masih banyak melewati perkampungan dayak dan lebih sering melewati kuburan kembali kulalui.Perkampungan dengan rumah – rumah panggung terbuat dari kayu dengan babi – babi kecil  dan anjing berkeliaran di halaman rumah menjadi pemandangan  yang mulai biasa untukku.Beberapa Gereja kecil juga sering aku lihat ,menandakan mayoritas penduduk menganut Agama Nasrani.Aku juga sering menemukan sesaji dipinggir atau diperempatan jalan atau dipohon pohon besar seperti yang banyak kulihat di pulau Bali.Menurut cerita beberapa orang dayak yang kutemui di sebuah warung kecil saat aku istirahat minum teh